Welcome Guys

Pemerintah Tetapkan 3 Juni Cuti Bersama

Written By @ on Selasa, 24 Mei 2011 | 09.41


JAKARTA, Pemerintah menetapkan tanggal 3 Juni 2011 sebagai cuti bersama guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan hari kerja di antara dua hari libur.

"Pemerintah memutuskan tanggal 3 Juni 2011 merupakan hari cuti bersama," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Senin (23/5/2011).

Agung menjelaskan, setelah mengevaluasi perubahan cuti bersama tahun 2011, khususnya pelaksanaan cuti bersama tanggal 16 Mei 2011, pemerintah menetapkan cuti bersama tersebut.

"Sebagian pegawai negeri sipil tidak sepenuhnya memanfaatkan hak cuti tahunan, padahal cuti adalah momen untuk revitalisasi, rekreasi, dan penyegaran bagi pegawai dan keluarganya," katanya.

Agung menambahkan, cuti bersama ini akan meningkatkan kegiatan pariwisata dalam negeri yang mempunyai dampak peningkatan ekonomi.

"Namun, pelayanan umum yang bersifat strategis dilakukan seperti biasa, antara lain rumah sakit, puskesmas, unit kerja yang memberikan pelayanan masyarakat, pemadam kebakaran, keamanan, ketertiban, perbankan, dan perhubungan serta unit kerja pelayanan lain yang sejenis," katanya.

Untuk itu, pimpinan unit kerja, lanjut Agung, agar mengatur penugasan pegawai, karyawan, dan pekerja pada hari libur nasional dan cuti bersama yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Agung menambahkan, keputusan cuti bersama itu dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yakni dalam SKB Nomor 03/2011, Kep.135/MEN/V/2011 dan SKB/02/M.PAN-RB/05/2011.

"Perlu kami tegaskan bahwa pelaksanaan cuti bersama ini merupakan hak dari cuti tahunan pegawai," katanya.

Agung juga menambahkan, pemerintah akan segera mengumumkan keputusan bersama tentang hari libur dan cuti bersama tahun 2012.

Sumber : kompas
09.41 | 0 komentar | Read More

Mahfud MD: Ruhut Itu seperti Pelawak

Mahfud MD

JAKARTA, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membantah pernyataan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menyebutkan dirinya hanya mencari sensasi untuk mencalonkan diri menjadi Presiden 2014 seusai membeberkan pemberian uang Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin kepada Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Djanedri M Gaffar kepada Presiden SBY. Pasalnya, Mahfud mengaku, selama ini dirinya sama sekali tidak mempunyai niat untuk menjadi presiden.

"Ya, kalau dia (Ruhut) itu ngerti internet, bisalah dia lihat kalau saya itu tidak punya keinginan untuk jadi presiden. Jadi, kalau menurut saya, omongan Ruhut itu sampah dan saya menanggapi dia itu seperti pelawak saja," ujar Mahfud ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/5/2011) malam.

Mahfud menambahkan, dirinya membeberkan kasus pemberian uang Nazaruddin berdasarkan permintaan SBY sendiri. Ketika itu, ungkap Mahfud, dirinya sebelumnya diminta kepastian mengenai kebenaran kasus pemberian uang tersebut oleh SBY saat rapat tertutup di Istana Presiden, Jumat lalu.

"Ruhut saja yang ngaco. Padahal, saat itu, Pak SBY sendiri yang tegaskan kepada saya, jika kasus ini benar, jangan sampai ditutupi dari masyarakat. Atas dasar itulah, saya akhirnya mengumumkan kasus pemberian uang itu walaupun jujur saya juga tidak mengerti apa motif dari pemberian uang itu," ungkap Mahfud.

Mengenai pernyataan Ruhut yang menyebutkan Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Yenny Wahid mengusung Mahfud untuk menjadi calon presiden, Mahfud menanggapinya dengan dingin. Menurut Mahfud, selama ini dirinya sering diminta oleh beberapa partai politik dalam hal yang sama.

"Banyak yang datang ke saya untuk mencalonkan saya sebagai presiden. Dan sudah banyak juga kan di internet-internat, dan saya menanggapi itu sebagai hal yang biasa saja. Dan yang pasti hal itu kan tidak bisa dianggap sebagai gerakan politik toh. Makanya saya mah hanya ketawa saja kalau dia berkata seperti itu," kata Mahfud.

Seperti diberitakan, Jumat (20/5/2011) kemarin Mahfud MD mendatangi Presiden SBY untuk memberitahukan bahwa Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin ternyata pernah memberikan uang sebesar 120.000 dollar AS kepada Sekjen MK Djanedri M Gaffar. Belum diketahui apa motif pemberian uang tersebut.

Menanggapi hal itu, pagi tadi Ruhut mengatakan, Mahfud MD hanya mencari sensasi untuk mencalonkan diri menjadi presiden RI 2014. Pasalnya, Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR mengaku sudah bertanya kepada Nazaruddin soal pemberian uang tersebut dan Nazaruddin mengaku tidak kenal dengan Sekjen MK.

"Tapi, setahu saya, kalau seorang sahabat itu pasti kenal, sedangkan saya menanyakan kepada Bung Nazaruddin, dia bilang, 'Demi Allah, Bang, aku pun ga kenal siapa itu Sekjen itu', sampai tiga kali ke saya. Nah, jadi ya, Pak Mahfud, kalau mau jadi presiden 2014, cari forum lain deh," kata Ruhut.

Sumber : kompas
09.39 | 0 komentar | Read More

Mahfud Melawan dengan Jurus ala Gus Dur

Mahfud MD

JAKARTA, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi menilai, cara Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membawa skandal suap Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin ke Istana akan berhasil memecah kebuntuan dan frustrasi masyarakat terhadap politik pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang sekarang makin runyam. Apalagi jika menyangkut kasus KKN yang dilakukan oknum dari partai penguasa.

"Memang sedikit orang yang paham bahwa Ketua Mahkamah Konstitusi ini sedang menggunakan 'jurus dewa mabuk' yang dipelajari dari guru politiknya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)," ujar Adhie yang pernah menjadi juru bicara Gus Dur.

Sebagai ahli tata negara, menurut Adhie, Mahfud memahami bahwa Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono yang ditemuinya di Istana Negara adalah Presiden RI. "Namun, dengan santai ia bilang, saya sampaikan informasi ke Bapak SBY, bukan kapasitas sebagai presiden, melainkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat," ujarnya.

Dengan "jurus dewa mabuk" itu, menurut Adhie, Mahfud ingin menjelaskan kepada publik bahwa Nazaruddin yang pernah mencoba menyuap Sekjen MK Djanedri M Gaffar dan mengancam akan mengobrak-abrik MK adalah anak buah Presiden SBY. Mahfud, tambah Adhie, memahami bahwa orang yang paling bertanggung jawab atas kelakuan Nazaruddin adalah Presiden SBY dalam posisinya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Sebagai orang yang pernah berpartai dan menempati posisi penting (Wakil Ketua Umum DPP PKB), Mahfud tahu posisi SBY itu kalau di PKB sekelas Ketua Umum Dewan Syuro (alm) Gus Dur. Artinya, setiap langkah pejabat penting partai sekaliber bendahara umum (Nazaruddin), kalau bukan atas perintah, pasti sepengetahuan bos besar partai. Atau paling tidak, segera melapor kepada ketua umum dan selanjutnya ketua Dewan Syuro," ujarnya.

Adhie menilai, mustahil jika SBY dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat tidak tahu apa saja yang dilakukan Nazaruddin. "Kita tahu, kejadian pemberian uang sejumlah 120.000 dollar Singapura (hampir Rp 1 miliar) oleh Nazaruddin dilakukan beberapa bulan setelah MK membuka rekaman percakapan Anggodo, kunci terbongkarnya kriminalisasi pimpinan KPK (Bibit-Chandra), yang di dalamnya menyebut-nyebut nama Presiden Yudhoyono," ujar Adhie.

Apakah pemberian uang kepada Djanedri adalah jebakan, yang kelak bisa digunakan untuk mengobrak-abrik MK, terkait terbongkarnya skandal percakapan Anggodo Widjojo merekayasa penyuapan pimpinan KPK? Menurut Adhie, hal itu memang masih perlu ditelusuri.

"Namun, dengan 'jurus dewa mabuk' ala Gus Dur, membawa skandal Nazaruddin ke Istana, Mahfud MD berhasil mengingatkan kepada kita bahwa secara struktur, bendahara umum itu berada di bawah perintah ketua umum, dan keduanya harus tunduk kepada ketua dewan pembina. Inilah kunci masalahnya," ujarnya.

Seperti diberitakan, Mahfud MD mengaku, sebelum membukanya kepada publik bersama Presiden SBY pada Jumat (20/5/2011) lalu, ia telah melaporkan pemberian uang oleh Nazaruddin sejak November 2010. Pemberian uang itu terjadi pada September 2010 dan langsung dikembalikan ke kediaman Nazaruddin sehari setelah uang tersebut diterima.
09.36 | 0 komentar | Read More

Kronologi Buka-bukaan Mahfud soal Nazaruddin

JAKARTA, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dituding mencari sensasi karena buka suara soal pemberian uang yang dilakukan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhamad Nazaruddin kepada Sekretaris Jenderal MK Djanedri Gaffar. Mahfud digugat, kenapa baru membuka kasus ini sekarang ketika Nazaruddin sedang dicecar dalam kasus dugaan suap Sesmenpora.

Kepada Kompas, Minggu (22/5/2011), Mahfud mengungkapkan, ia sudah buka suara sejak November 2010. Berikut kronologi buka-bukaan Mafhud soal sepak terjang Nazaruddin.

November 2010
Mafhud menyampaikan secara lisan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat uang sebesar 120 ribu dollar Singapura yang diberikan Nazaruddin kepada Djanedri. "Saat itu Pak SBY menyatakan akan melakukan pembinaan," kata Mahfud.

10 Mei 2011
Saat kasus dugaan suap Sesmenpora mencuat dan nama Nazaruddin ramai disebut-sebut, Presiden Yudhoyono menelepon Mahfud dari Bali. Presiden meminta Mahfud membuat laporan tertulis.

12 Mei 2011
Laporan tertulis Mahfud diambil Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.

19 Mei 2011
Selanjutnya, dalam wawancara dengan Metro TV, Minggu (22/5/2011) petang, Mahfud mengungkapkan, pada tanggal ini Presiden Yudhoyono kembali menelepon dirinya dan memintanya untuk bicara ke publik soal kasus Nazaruddin. "Pak SBY berkata bahwa kasus ini sepertinya sudah ada yang mencium. Jadi, besok kita harus jumpa pers. Saya minta tolong Pak Mahfud untuk menjelaskan bahwa memang betul Pak Mahfud yang melaporkan, agar saya bisa bertindak," papar Mahfud.

20 Mei 2011
Bersama Presiden Yudhoyono Mahfud bicara kepada media soal uang yang diberikan Nazaruddin kepada Djanedri. "Setelah Salat Jumat saya bertemu dengan Pak SBY yang mengajak saya untuk menjelaskan kepada pers dan meminta agar tidak ada yang ditutupi," tutur Mahfud.

Sumber : kompas
09.31 | 0 komentar | Read More

Julia Perez Ingin Kemas Foto Seksi

Saat ini banyak pose-pose berani artis Indonesia di depan kamera tersebar. Kita sebut saja foto-foto Syahrini, Agni Pratistha dan Nadila Ernesta yang mengundang perhatian. Menanggapi kasus seperti ini, Julia Perez memilih tidak menghakimi karena merasa dirinya berada di ranah yang tidak bisa menghindari foto seksi.

"Aku enggak mau nge-judge, gak mau munafik, aku model majalah pria sensual, aku pakai lingerie, aku sering berfoto seperti itu. Iklanku pun sensual seperti kondom dan jamu kuat, jadi harus disesuaikan, Jupe memang porsinya seperti ini," ucap Julia Perez ditemui di PN Jaktim, Senin (23/05).

Ketika diperlihatkan foto Agni yang berfoto tengkurap di tempat tidur tanpa mengenakan atasan, Julia Perez pun memilih tidak mau berkomentar dan menyerahkan semua ke pribadi masing-masing.

"Kalo masih dibalut dan area sensitif masih tertutup, yah tergantung juga, gue gak bisa ngomong, karena budaya dan agama di sini ketat juga, jadi balik lagi ke diri masing-masing. Terserah kalian dan masyarakat mau lihat seksi bagaimana," katanya.

Karena tuntutan pekerjaan, Julia Perez pun diharuskan berfoto seksi. Namun, kini ia memiliki standar sendiri di mana jika berfoto seksi, ia ingin mengemas foto tersebut layaknya Angelina Jolie dan beberapa artis hollywood lain yang terlihat profesional.

"Aku sih karena obligation ya, aku harus foto seperti itu, kalau sekarang aku lebih elegance, patokan aku mau kayak Angelina Jolie, Monica Belucci, meski naked di berbagai film dan foto tapi terlihat keren, aku pengen kayak gitu, masih terlihat sensual. Seksinya tuh seksi tuntutan kerja dan bisa mengemas dengan profesional. Meskipun nude mereka itu tak kelihatan vulgar, malah lebih ke seni," tutupnya. (kpl)
09.17 | 0 komentar | Read More

Arumi Pulang, Hadi Supeno Tersangka

Pihak keluarga artis Arumi Bachsin mengaku sudah ikhlas setelah sang anak kembali dari pelarian dan laporan terhadap sang ibu, yaitu Maria telah mendapat SP3. Namun demikian, beberapa proses hukum lain memang tetap berlanjut. Salah satunya adalah laporan terhadap Hadi Suseno yang merupakan mantan ketua KPAI.

"Secara hukum, dengan dikeluarkan SP3 berarti dihentikan, kelanjutannya selesai. Ini jadi bukti baru buat kita, ini ada proses rekayasa menghilangnya Arumi 7 bulan. Ada yang merekayasa. Yang penting secara psikologis Arumi dan ibunya sudah baik. Sudah saling memaafkan," ucap Egi Sudjana, tim kuasa hukum Arumi, ditemui di restoran Sari Kuring SCBD, Jakarta Selatan, Senin (23/05).

Dengan keluarnya SP3, semua tuduhan KDRT yang dilakukan oleh sang ibu kepada Arumi berarti tidak terbukti. Selain itu, kini status Hadi Suseno yang diduga turut bertanggung jawab dalam rekayasa hilangnya Arumi resmi tersangka.

"Dengan keluarnya SP3 atas laporan Arumi dan ibunya. Tidak ada tujuan-tujuan yang dipublikasikan. Sudah dilakukan dengan proses hukum, Tidak ada tindakan KDRT pada bulan April yang dilakukan Ibu Maria terhadap Arumi. Menaikkan status HS (Hadi Supeno) itu menjadi tersangka," kata Minola Sebayang. (kpl)

09.10 | 0 komentar | Read More

Julia Perez: Batasan Seksi Itu Susah

Artis Julia Perez dikenal karena gaya dan penampilannya yang cukup seksi. Hanya saja, ketika hal ini disampaikan kepadanya, bagi Jupe standar keseksian ternyata berbeda-beda. Jupe pun mengaku tidak pernah dikatakan seksi oleh ibu dan mantan suaminya.

"Batasan seksi itu susah, seksi itu dilihat dari kacamata masing-masing. Gue pakai baju begini (tertutup) tapi tetap hot kan. Seksi itu sejauh mana ya. Gue bingung emak gue gak bilang gue seksi, eks gue juga enggak pernah bilang gue seksi," kata Julia Perez ditemui di PN Jaktim, Senin (23/05).
Hanya saja Jupe menyebutkan bahwa seksi ada juga yang porno, di mana hal itu tentu tidak cocok di Indonesia yang sisi agamanya cukup kuat.

"Tapi kalau seksi porno itu kayak vivid production, kalau tertutup yah enggak porno. Enggak bisa disalahkan karena gue tinggal di Indonesia yang sisi agamanya kuat. Jadi terserah seksi seperti apa. Kembali lagi ke yang nilai," terangnya. (kpl)
09.06 | 0 komentar | Read More